Pendahuluan
1.1 Latar
belakang
Diantara jenis buah lainnya, alpukat
termasuk buah yang digemari banyak orang, baik itu dewasa maupun anak - anak. Alpukat (Persea americana) — dalam Bahasa Indonesia baku
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut sebagai avokad — merupakan buah
yang sering kita jumpai. Buah serbaguna ini memiliki banyak manfaat dan khasiat
bagi manusia. Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah
berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur
maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya.
Sebagian orang takut untuk mengkonsumsinya karena dianggap memiliki kandungan
lemak yang tinggi. Apakah memang benar demikian? Apa saja manfaat dan khasiat
alpukat atau avokad?
Alpukat atau avokad berasal
dari bahasa Aztek yaitu ahuacatl. Buah ini memang berasal dari daerah tempat
suku Aztek berasal yaitu di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Awalnya buah ini
mulai diperkenalkan oleh Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin
pasukan Spanyol, pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama
juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan
coklat, jagung dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah alpukat
atau avokad mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.
1.2 Identifikasi
masalah
•
Apa kandungan alpukat ?
•
Bagaimana reproduksi alpukat ?
•
Apa manfaat alpukat ?
•
Bagaimana klasifikasi alpukat ?
•
Apa saja jenis-jenis alpukat ?
1.3 Pembatasan
masalah
Dari identifikasi
masalah yang telah disebutkan di atas, maka penulis hanya membatasi
permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Manfaat alpukat
2. Kandungan alpukat
3. Jenis-jenis alpukat
Penulis ingin membatasi masalah,
sehingga masalah yang akan dibahas mengenai pengaruh alpukat terhadap kulit
menjadi jelas.
1.4 Perumusan
masalah
Dari
pembatasan masalah di atas, maka pokok masalah yang dapat dirumuskan , yaitu
sebagai berikut :
1. Apa kandungan yang terdapat dalam
alpukat ?
2. Apa saja jenis-jenis alpukat ?
3. Apa manfaat alpukat bagi manusia
?
1.5 Tujuan
penelitian
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yang mengacu pada rumusan masalah yang
dibuat, yaitu :
§ Untuk mengetahui manfaat dari buah alpukat.
§
Memberikan informasi
kepada pembaca mengenai manfaat alpukat bagi kulit.
§ Menambah pengetahuan penyusun mengenai buah
alpukat.
1.6
Manfaat penelitian
Penulis berharap
dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Bagi penulis :
§
Dapat mengetahui manfaat alpukat.
§
Dapat mengetahui jenis-jenis alpukat.
§
Dapat mengetahui kandungan alpukat.
2. Bagi masyarakat umum :
§
Sebagai bahan bacaan, informasi tentang buah alpukat dan kandungannya.
§
Referensi untuk menambah pengetahuan serta menjadi bahan masukan yang berguna
apabila hendak merawat kulit.
BAB II
Landasan Teori
2.1 Kajian
pustaka
A.
Pengertian
Alpukat
Persea spesies
Lauraceae
Nama
Umum: Alpukat,
Alligator Pear (Inggris); Aguacate, Palta (Spanyol)
Asal: alpukat itu mungkin berasal di Meksiko selatan tetapi
dibudidayakan dari Rio Grande ke Peru pusat sebelum kedatangan orang Eropa.
Spesies: Guatemala (Persea var nubigena.
Guatamalensis L. WMS.), Meksiko (P. americana var). DrymifoliaBlake,
India Barat (P. americana Mill. Var. Americana). Hybrid
bentuk ada di antara ketiga jenis.
spesies Terkait: Coyo (Persea Nees schiedeana), Anay (Beilschmiedia
anay Kosterm)
B. Uraian pertumbuhan
Adaptasi: Alpukat baik di musim dingin daerah ringan California,
Florida dan Hawaii. Beberapa varietas hardier dapat tumbuh di bagian
pendingin dan pedalaman California utara dan sepanjang Gulf
Coast. Batas-batas utara di California sekitar Cape Mendocino dan Red
Bluff. Alpukat melakukan yang terbaik jauh dari pengaruh laut tetapi tidak
disesuaikan dengan interior gurun. Varietas India Barat berkembang dalam
lembab, iklim tropis dan beku pada atau di dekat 32 ° F.Guatemala jenis yang
asli untuk mendinginkan,-ketinggian daerah tropis tinggi dan hardy 30-26 °
C. jenis asli Meksiko kering dataran tinggi subtropis dan berkembang dalam
iklim Mediterania. Mereka hardy 24-19 ° C. Alpukat membutuhkan
perlindungan dari angin kencang yang dapat mematahkan cabang. Ada kurcaci
bentuk alpukat cocok untuk tumbuh dalam kontainer. Alpukat telah ditanam
di California (Santa Barbara) sejak 1871.
Pertumbuhan
Kebiasaan: alpukat adalah cemara, pohon padat, banyak daun rontok di
awal musim semi. Metoda ini cepat berkembang dan dapat dengan usia
mencapai 80 kaki, walaupun biasanya kurang, dan umumnya untuk membentuk cabang
pohon yang luas. Beberapa kultivar yang kolumnar, yang lain dipilih untuk
hampir bersujud formulir. Salah satu kultivar membuat espalier
baik. Pertumbuhan adalah dalam flushes sering selama cuaca hangat di
wilayah selatan dengan hanya satu panjang flush per tahun di daerah
dingin. Cedera pada cabang menyebabkan sekresi dulcitol, sebuah bubuk,
gula putih, di bekas luka. Akar kasar dan serakah dan akan meningkatkan trotoar
dengan usia. Grafted tanaman biasanya menghasilkan buah dalam satu atau
dua tahun dibandingkan dengan 8 - 20 tahun untuk bibit.
Daun: daun Alpukat adalah alternatif, glossy, elips dan berwarna
hijau tua dengan urat pucat. Mereka biasanya tetap di pohon selama 2
sampai 3 tahun. Daun varietas India Barat scentless, sementara jenis
Guatemala jarang beraroma adas manis dan telah menggunakan obat. Daun
jenis Meksiko memiliki aroma adas manis diucapkan saat hancur. Daun tinggi
dalam minyak dan lambat untuk kompos dan dapat mengumpulkan di gundukan di
bawah pohon.
Bunga: Alpukat bunga muncul dalam Januari-Maret sebelum pertumbuhan
musiman pertama, dalam malai terminal 200-300 mekar kuning-hijau
kecil. Setiap malai akan menghasilkan hanya 1-3 buah. Bunga-bunga
yang sempurna, tetapi baik menerima serbuk sari di pagi hari dan gudang tepung
sari sore berikut (tipe A), atau menerima serbuk sari pada sore hari, dan
mencurahkan serbuk sari pagi berikut (tipe B). Sekitar 5% dari bunga yang
cacat dalam bentuk dan steril. Produksi terbaik dengan penyerbukan silang
antara jenis A dan B. bunga menarik lebah dan hoverflies dan penyerbukan
biasanya baik kecuali pada saat cuaca dingin. Off-musim mekar mungkin
muncul sepanjang tahun dan sering berbuah. Beberapa kultivar mekar dan
buah-buahan diatur di tahun alternatif.
Buah: tipe alpukat India menghasilkan Barat sangat besar, bulat
mulus, buah hijau mengkilap yang rendah dalam minyak dan berat hingga 2
kilogram. Guatemala memproduksi jenis menengah atau bulat berbentuk buah
pir, buah hijau berkerikil yang mengubah-hijau kehitaman ketika
masak. Buah dari varietas Meksiko kecil (6 - 10 ons) dengan kertas kulit
tipis yang mengubah mengkilap hijau atau hitam saat matang. Daging alpukat
adalah dalam hijau dekat kulit, kekuningan menjadi lebih dekat dengan biji
bulat besar tidak termakan tunggal. Daging sulit ketika panen tetapi
melunakkan ke tekstur mentega. Angin-bekas luka dapat menyebabkan abrasi
kulit, membentuk retakan yang memperpanjang ke dalam
daging. "Cukes" yang tanpa biji, berbentuk buah
acar. Off-musim buah tidak boleh dipanen dengan tanaman utama, tetapi
tertinggal di pohon untuk dewasa. Benih dapat tumbuh dalam sebuah alpukat
ketika selesai-matang, menyebabkan cetakan internal dan kerusakan. Tinggi
di monosaturates, isi minyak alpukat adalah kedua hanya untuk buah zaitun
antara buah-buahan, dan kadang-kadang lebih besar. makan studi klinis pada
manusia telah menunjukkan bahwa minyak alpukat dapat menurunkan kolesterol darah.
C.
Kandungan buah alpukat
Alpukat atau
avokad memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Alpukat atau avokad
setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat. Alpukat kaya
akan protein, riboflavin (atau dikenal sebagai vitamin B2), niasin (atau
dikenal sebagai vitamin B3), potasium (atau lebih dikenal sebagai kalium), dan
vitamin C.
Selain itu alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun jangan takut
karena lemak pada alpukat mirip dengan lemak pada minyak zaitun yang sangat
sehat. Lemak yang dikandung dalam alpukat adalah lemak tak jenuh yang berdampak
positif dalam tubuh. Lemak pada alpukat juga digunakan dalam pembuatan sabun
dan kosmetik.
Berikut ini penjelasan beberapa zat dalam alpukat atau avokad yang bermanfaat
bagi tubuh kita:
Vitamin E dikenal sebagai
vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Campuran vitamin E dan vitamin A
sangat berguna dalam perawatan kulit. Kombinasi vitamin E dan vitamin A membuat
kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan
segar.
Potasium (dikenal juga
sebagai kalium) yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah
pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.
Dalam alpukat ada lemak
nabati yang tinggi yang tak jenuh. Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar
kolesterol darah (LDL), yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah
tinggi, kanker atau penyakit jantung. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah
dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak
jenuh pada alpukat juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.
Asam oleat merupakan
antioksidan yang sangat kuat yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh
akibat polusi. Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam
keluhan kesehatan.
Vitamin ini berkhasiat
untuk meredakan sidrom pra-haid atau pra-menstruasi (PMS) yang umumnya diderita
wanita setiap bulan.
Zat ini diperlukan dalam
proses regenerasi darah sehingga mencegah penyakit anemia.
Unsur ini bermanfaat untuk meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak
jantung dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga.
D. Manfaat
alpukat bagi manusia
Hampir setiap bagian dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukat
bermanfaat sebagai bahan bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industri
pakaian. Kulit pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang
terbuat dari kulit.
Dalam bidang kecantikan, buah alpukat juga sering digunakan sebagai masker
wajah. Buah ini dianggap mampu membuat kulit lebih kencang. Buah alpukat juga
bermanfaat untuk perawatan rambut misalnya sewaktu melakukan creambath.
Selain itu, sebagai buah, alpukat juga tentu bisa dinikmati sebagai hidangan
yang lezat. Berbagai hidangan disajikan dengan menambah alpukat sebagai bagian
dari hidangan tersebut.
2.2 Kerangka berpikir
Kerangka pemikiran model eksperimen
tentang bagaimana pengaruh sebuah perlakuan terhadap variabel respon yang
diperhatikan sebagai masalah yang penting dan merupakan rangkaian penalaran
dalam suatu kerangka berdasarkan teori terakhir yang masih berlaku sampai saat
penelitian berlangsung hingga mencapai kesimpulan.
Untuk awalnya dalam kerangka
pemikiran penulis mencari buah alpukat yang berkualitas sebagai bahan pokok
dalam penelitian dan melakukan pengamatan untuk mendapatkan data hasil
pengamatan. Selanjutnya diperlukan adanya laporan pengamatan berupa hasil tabel
data perubahan tingkat kehalusan atau kelembaban kulit.
2.3 Perumusan hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah
ada pengaruh buah alpukat terhadap kehalusan dan kelembaban kulit.
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Tujuan operasional
Kami melakukan operasional ini untuk
mengetahui kasiat dan manfaat yang terkandung dalam buah alpukat yang ingin
kami teliti,dan kami ingin mengetahui dan membuktikan bahwa adanya pengaruh
buah alpukat terhadap kehalusan kulit.
3.2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 8 oktober
sampai dengan 8 november 2010. Tempat yang penulis gunakan untuk mengadakan
penelitian adalah dirumah peneliti.
3.3 Metode penelitian
Metode
penelitian yang penulis gunakan adalah eksperimen dan studi pustaka
Kami melakukan metode penelitian
dengan cara menggunakan alpukat yang sudah dihaluskan pada tubuh kami setiap hari,kami
mempraktekkan secara langsung untuk membuktikan adanya pengaruh buah alpukat
terhadap kehalusan kulit.
Langkah pemakaiannya yaitu:
1. Cara pertama, kami sisihkan kulit alpukat
dengan isinya dan masukan kedalam blander yang sudah disiapkan
2. Cara kedua, beri air sedikit dan
blander alpukat hingga halus
3. Cara ketiga, tuangkan alpukat yang
sudah halus ke tempat yang sudah
disediakan
4. Cara keempat, oleskan alpukat yang sudah
halus ke seluruh tangan dan kaki atau tubuh lain yang dinginkan
5. Cara kelima, tunggu hingga kering, setelah
kering bilas dengan air hingga bersih
3.4 Populasi dan teknik pangambilan sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah tipe alpukat india, alpukat varietas meksiko, dan alpukat
guametala.
Sample yang diambil adalah alpukat varietas meksiko,
yang dipilih dengan teknik random.
3.5 Instrumen penelitian
Instrumen
dalam penelitian ini adalah eksperimen.
3.6 Teknik pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:
1. Tabel Pengamatan
Penulis
mendapatkan data berdasarkan tabel pengamatan yang ditulis setelah melakukan percobaan.
2. Studi
Pustaka
Penulis
mengumpulkan data dari sumber referensi seperti buku, internet, nara sumber dll
.
3.7 Teknik analisis data
Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif, yaitu penulis
menyajikan data penelitian dalam bentuk tabel dan uraian
kalimat.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan dalam penelitian
mengenai pengaruh alpukat terhadap kulit dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel
1. Data hasil rekapitulasi pengamatan tentang adanya pengaruh alpukat terhadap
kulit
No
Minggu
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
|
Pada minggu pertama keadaan kulit masih
kering dan kasar, belum terjadi perubahan
|
2
|
|
Pada minggu kedua terjadi sedikit perubahan,
yaitu kulit menjadi sedikit lebih lembab tetapi masih kasar
|
3
|
|
Pada minggu ketiga terjadi perubahan yang
berbeda, yaitu kulit tidak hanya lembab namun juga lebih halus
|
4
|
|
Pada minggu keempat terjadi perubahan yang
sempurna terhadap kulit, yaitu kulit menjadi lembab dan halus
|
4.2
Pembahasan
Berdasarkan data hasil rekapitulasi dan tabel
rekapitulasi data penelitian mengenai pengaruh alpukat terhadap kulit diperoleh
hasil yang menunjukan bahwa adanya perubahan setelah menggunakan buah alpukat
sebagai masker dan lulur. Perubahan tersebut berupa kondisi kulit yang lebih
lembab dan lebih halus dibanding sebelum menggunakan buah alpukat.
4.3
Keterbatasan Penelitian
Hasil dalam penelitian ini masih
banyak kekurangan dan belum maksimal karena keterbatasan-keterbatasan sebagai
berikut:
1. Penulis
baru pertama kali meneliti/mengkaji materi tentang pengaruh alpukat terhadap
kulit
2.
Instrumen penelitian yang masih belum
sempurna karena tidak semua aspek dinilai
3.
Sample yang terbatas
4. Waktu
penelitian yang singkat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
data dan pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh alpukat terhadap kulit
dapat penulis tarik kesimpulan bahwa ada pengaruh alpukat terhadap kulit
manusia untuk melembabkan dan menghaluskan kulit.
5.2
Saran
Dari
hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka ada beberapa
saran yang mungkin berguna, antara lain :
1.
Bila ada peneliti yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai analisis
pengaruh alpukat terhadap kulit disarankan menambah variabel lainnya yang
digunakan agar dapat dilihat variabel lainnya yang saling berpengaruh, sehingga
hasilnya lebih signifikan lagi.
2.
Saran yang dapat peneliti berikan
berkaitan dengan penelitian tentang pengaruh alpukat terhadap kulit untuk
masyarakat yang suka mengkonsumsi buah alpukat biasanya mereka menghidangkannya
dengan membuat jus alpukat, namun dari penelitian yang telah kami buat ini
sekarang masyarakat tidak hanya dapat mengkonsumsi alpukat berupa minuman atau
makanan saja melainkan dapat menggunakan alpukat untuk masker atau lulur agar
mendapatkan kulit yang lembab dan halus. Masker dan lulur menggunakan buah
alpukat lebih alami dibandingkan dengan pergi ke salon karena alpukat merupakan
buah yang kaya akan vitamin dapat mudah didapat, selain itu juga sangat
terjangkau.
Lampiran
NO
|
KETERANGAN
|
GAMBAR
|
1
|
Keadaan awal sebelum pakai
|
|
2
|
Saat pemakaian
|
|
3
|
Perubahan pertama setelah pemakaian
|
|
4
|
Perubahan kedua setelah pemakaian
|
|
5
|
Perubahan ketiga setelah Pemakaian
|
|